Powered By Blogger

Senin, 07 November 2011

Anand: Tara Bukan Satu-satunya Perempuan di Dunia


JAKARTA, KOMPAS.com — Anand Krishna mengaku menghadapi tekanan besar selama 1 tahun 3 bulan sejak mencuatnya kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya oleh Tara Pradipta Laksmi. Meski demikian, dia menyatakan, tekanan yang dialaminya belum sebanding dengan masalah yang harus dihadapi perempuan-perempuan lain.

"Saya memang menjadi korban penzaliman, tapi yang menjadi korban utama adalah perempuan-perempuan juga," tutur Anand saat jumpa pers seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2011).

Kamis, 27 Oktober 2011

Kesaksian Tara Pradipta Laksmi Berubah-rubah

Sebelumnya, Ketua Majelis Hakim mengatakan bahwa saksi sudah pernah bersumpah di muka persidangan pada persidangani terdahulu dan sumpah tersebut masih mengikat sampai persidangan ini dan apabila ada keterangan saksi yang bertentangan dengan keterangan saksi pada persidangan yang terdahulu, maka yang dipakai adalah keterangan saksi pada saat ini.

Tara Pradipta Laksmi Ditanami Ingatan Palsu


Wijarningsih, Ria, dan Tara Pradipta Laksmi musti diperiksa psikiater independen. Indonesia memiliki banyak psikolog yang kompeten memeriksa kondisi psikis mereka. Aneh tapi nyata. Wijarningsih masih memandikan Tara hingga usia 19 tahun. Bahkan, ia tak segan memandikan Ria (tante Tara). Mereka semua sakit. Ironisnya, penyakit mereka diperparah oleh ulah Muhammad Djumaat Abrory Djabbar.

Tara Pradipta Laksmi Ternyata Masih Perawan Ting Ting


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil visum Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dari Tara Pradipta, pelapor tindak pelecehan seksual oleh Anand Krishna yang ditandatangani oleh dr Abd Nun’im Idris menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual dan persetubuhan. Visum bahkan menyebut selaput dara pun masih utuh.

Tara Pradipta Laksmi Mempunyai Motif Terselubung


JAKARTA – Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan guru spiritual Anand Krishna terus bergulir. Kali ini giliran kubu Anand mengecam laporan Tara Pradipta Laksmi (19) ke polisi. Mereka mencurigai, Tara memiliki motif tertentu karena dengan sengaja menampilkan wajahnya di depan publik bahkan sama sekali tidak tertekan mempublikasikan kasus asusila yang menimpanya.
’’Kami yakin ada motif tertentu. Identitas korban seharusnya tidak boleh ditunjukkan ke media. Kok malah diajak talk show di televisi. Ada apa ini?” kritik kuasa hukum Anand, Darwin Aritonang, di gedung Dewan Pers Jakarta kemarin (20/2).